Senin, 15 Februari 2016

LKS 3 : Mengidentifikasi Batuan Beku Secara
Megaskopik (Untuk Siswa)

 



Tujuan

Dalam praktikum ini anda dapat membedakan mineral-mineral penyusun batuan beku (Rock Fragmen Minerals) dan dapat membedakan jenis-jenis batuan beku, serta dapat memberi nama  berbagai jenis batuan beku.

Alat dan Bahan

1.      Peraga macam-macam batuan beku.

2.      Format deskripsi batuan beku

3.      Tabel mineral-mineral utama penyusun batuan

4.      Lup

5.      HCl

6.      Komperator mineral

7.      Tabel klasifikasi batuan berdasarkan Russel B. Travis

8.      Modul


Prosedur

1.   Menjelaskan kepada siswa defenisi batuan beku, klasifikasi batuan beku, sifat-sifat fisik dari batuan beku, serta memberi nama dan menjelaskan genesanya. .

Batuan beku didefinisikan sebagai kumpulan interlocking agregat mineral-mineral silikat hasil pembekuan magma yang mendingin (W T Huang,1962).


Klasifikasi batuan beku dilakukan dengan 3 (tiga) patokan utama, yaitu :
-          Berdasarkan genetic mineral yang dikandung
-          Berdasarkan senyawa kimia yang dikandung
-          Berdasarkan susunan mineralnya




A.    Berdasarkan genetik minaeral yang dikandung, maka batuan beku terdiri dari :
1.      Batuan beku Ekstrusif : merupakan batuan hasil pembekuan lava di muka bumi,    baik di daratan maupun di dasar laut, batuan ini mempunyai ukuran kristal yang halus (glacy) karena hasil pembekuan cepat.
2.      Batuan beku Intrusif : merupakan batuan hasil pembekuan di bawah permukaan, dimana sifat batuan ini menerobos batuan yang ada sebelumnya. Berdasarkan prinsip penerobosannya dikelompokkan menjadi Konkordan berupa : silt, lakolit, lavorit Diskordan  berupa : stok, batolit, dike, vulkanik neck

B.     Berdasarkan kandungan kimia. Pembagian batuan beku berdasarkan kandungan sili kanya (SiO2), maka batuan beku dapat dibagi :   

        Jenis Batuan
Kandungan Silika
Batuan Beku Asam
>66%
Batuan Beku Intermediet
52-66%
Batuan Beku Basa
42-52%
Batuan Beku Ultra Basa
<45%

C.     Berdasarkan Mineraloginya Pembagian berdasarkan mineraloginya dalam klasifikasi ini mineral yang biasa digunakan adalah kuarsa, plagioklas,dan feldspar, serta dikompilasi dengan Tekstur batuan beku (lihat table table klasifikasi (Russel B.Travis)


Sifat-sifat Fisik Batuan Beku
1.      Tekstur : dapat diterangkan hubungan antara mineral dengan massa glass yang membentuk massa merata dari batuan. Tekstur batuan beku (Williams,1982) meliput :
a.       Kristalinitas (derajat kristalisasi)
b.      Granularitas
c.       Kemas (Fabric)



a.   Derajat Kristalisasi(Kristalinitas)
      Derajat Kristalisasi(Kristalinitas) adalah jumlah proporsi kristal dan massa glass dalam batuan, yang dikenal ada 3 macam, yaitu :
1.      Holokristalin, jika batuan tersusun seluruhnya olah massa kristal.
2.      Hipokristalin; jika batuan tersusun sebagian oleh massa kristal, dan sebagian oleh massa glass.
3.      Holohyalin, Jika batuan tersusun seluruhnya oleh massa glass.
b.   Granularitas
Granularitas Adalah ukuran butir kristal dan bentuknya dalam batuan beku, terdiri dari :
1.      Afanitik : Apabila ukuran kristal dalam bentuk batuan beku berukuran sangat halus     dan tidak bisa dibedakan secara megaskopik.
2.      Faneritik : Apabila ukuran kristal dapat dibedakan.
c.   Kemas
            Kemas meliputi Bentuk kristal dan Relasi.
Ø  Bentuk kristal ditinjau dari dua dimensi dikenal ada 3 macam,  yaitu :
1.      Euhedral, apabila kristal dibatasi bidang kristal yang sempurna.
2.      Subhedral, apabila kristal dibatasi oleh sebagian bidang yang sempurna.
3.       Anhedral, apabila bidang-bidang kristal dibatasi oleh bidang-bidang yang tidak sempurna.
Ø  Relasi
                  Relasi merupakan hubungan antara kristal yang satu dengan yang lain dari segi ukuran, yaitu:
a.       Equigranular; apabila mineral mempunyai ukuran butir yang relative sama atau seragam, terdiri dari :
ü  Ponidiomorfik granular: bila sebagian besar kristal seragam dan euhedral.
ü  Hipodiomorfik, bila sebagian besar kristal seram dan subhedral.
ü  Aludiomorfik, bila sebagian besar kristal seragam dan anhedral

b. Inequigranular, apabila mineralnya meliputi ukuran butir yang tidak sama,yaitu:
ü  Porfiritik, kristal besar (fenokris) yang tertanam dalam massa dasar kristal yang halus.
ü  Vitroferik ; fenokris yang tertanam dalam massa dasar glass.    
ü  Porfiro afanitik ; apabila fenokris yang tertanam dalam massa dasar afanitik.
ü  Felsoferik ; apabila fenokris yang tertanam dalam massa dasar berupa      intergrouth antara feldspar dan kuarsa.
2.   Membimbing siswa dalam mengidentikasi batuan beku seefektif mungkin.
3.      Membagikan beberapa peraga batuan beku, dan table komperator.
4.      Membantu siswa menggunakan table komperator dan klasifikasi batuan  berdasarkan Russel B Travis.
5.      Siswa dibimbing dengan memberi contoh dengan mengidentifikasi 2 peraga batuan beku bersama – sama.    



Tidak ada komentar:

Posting Komentar